Ada banyak artikel berita yang isinya bantahan seorang dokter terhadap kacamata yang misalnya bisa menyembuhkan katarak. Tentu, yang berbicara berdasarkan ilmu dan bidangnya. Namun, apakah itu berarti kacamata medis tidak bisa mengobati katarak? Tidak bisa mengobati pusing, migrain, asam urat, dll? Belum tentu!
Nah, artikel ini akan membahas di mana letak perbedaan itu. Sebelumnya, secara garis besar artikel ini bukan bantahan, tapi hanya jawaban untuk menjawab kebingunan masyarakat
Pertama, Terminologi bio teknologi dan bio medical tekconolgi sering digunakan secara bergantian dan kadang disamakan, padahal sebenarnya itu jauh berbeda. Apa yang dibahasakan dokter terkait kacamata medis, berdasarkan ilmu bio medical teknologi tanpa membahas bio teknologinya.
Perbedaan Antara Bio teknologi Vs Bio medical teknologi
Bio teknologi topiknya lebih luas dibandingkan dengan teknik bio medis. Bio teknologi  mencakup topik-topik seperti pertanian, farmasi, sumber daya alam, dan banyak lainnya. Bio teknologi yang diterapkan pada industri kesehatan, sifatnya umum. Berbeda dengan bio medical teknologi yang sifatnya khusus dan matematis.
Teknik bio medis adalah profesi yang menerapkan prinsip rekayasa untuk menyelesaikan masalah dalam kedokteran. Misalnya seorang ahli bio medis akan fokus pada penggunaan kemajuan teknologi untuk meningkatkan layanan kesehatan di semua tingkatan.
Salah satu kesamaan paling umum antara teknik Bio medis dan bio teknologi adalah mereka berdua menerapkan prinsip-prinsip teknik untuk bidang biologi dan perawatan kesehatan. Mereka juga bekerja dalam pengaturan pekerjaan yang sama.
Kacamata medis seperti kacamata medis terbaik MGI, tentu berbeda dengan kacamata ukuran ala dokter hasil bio medical teknologi. Kacamata MGI merupakan produk bio teknologi. Rekayasa engineering yang ada dalam produknya sifatnya umum. Itulah sebabnya, kandungan yang ada dalam produk itu sifatnya umum, seperti melancarkan peredaran darah. Dari lancarnya peredaran darah itulah yang akan membantu mengobati penyakit yang ada.
Kedua, semua zat memiliki efek terhadap zat lain. Hukum alam ini ada yang sudah dibuktikan melalui penelitian ilmiah, dan ada juga yang belum. Contoh magnet memiliki efek terhadap besi. Api dengan panasnya, es dengan dinginnya, dll.
Kacamata medis MGI yang memiliki kandungan ion, nano perak, germanium, dll, apakah memiliki efek terhadap benda lain termasuk bagian tubuh manusia? Tentu! Efek itulah berdasarkan hasil penelitian dengan lisensi berbagai negara yang menjadi rekayasa bio tekbologi yang berkhasiat terhadap penggunanya.
Ion terbaik yang merupakan partikel mikro yang sangat kecil terbukti melancarkan peredaran darah dan bahkan bio mdical teknologi juga membuktikan itu. Maka tidak ada salahnya akibat dari lancarnya peredaran darah akan berefek lagi pada kesembuhan penyakit yang ada. Ini salah satu contohnya.
Ketiga, seorang pungguna kacamata MGI dengan lensa minus 2, akhirnya berhenti memakai kacamata tersebut setelah menggunakan kacamata medis MGI selama sebulan lebih. Mungkinkah itu terjadi? Faktanya demikian. Dalam bio medical teknologi ini sangat jauh dari kemungkinan itu. Fakta yang lebih umum terjadi, pengguna kacamata lensa ukuran akan selalu menambah ukuran lensa seiring waktu berjalan.
Pertanyaan sederhannya, apa penyebab itu terjadi? Jawabannya adalah kandungan yang ada sebagai salah satu produk bio teknologi seperti penjelasan poin pertama, sekalgus efek kandungan yang ada seperti penjelasan pada poin kedua.
Akhirnya, artikel ini semoga menjawab kebingunan yang terjadi di masyarakat dan tak perlu saling menyalahkan. Artikel ini saya tulis setelah seorang member memprotes dengan menujukan pernyataan seorang dokter melalui link berita. Semoga menjadi bahan pengetahuan tambahan.
Terakhir disunting : 1 tahun yang lalu..